Saya tidak tahu persis kemana alur kisah ini. Yang kutahu, kisah ini tersendat, kisah ini semakin berat membebani lidah dan hati ku seperti mau mati pengap.
Dan jadilah ia "ku paksa" menemui akhir-nya. Berhenti sampai di sini.
"Lalu, idiot mana yang menulis 'love shall set
you free'? Tadinya, saya pikir, cinta seharusnya menjadi tiket menuju
kebebasan. Agaknya konsep itu terlalu utopis, ya.."
Saya tahu tidak semua kisah seperti ini akan berakhir happy ending. Dan kenyataan bahwa kisah-ku menjadi salah satu diantaranya, adalah sesuatu yang tidak pernah saya prediksikan.
Dan apa yang bisa ku lakukan?
Pergi. Menamatkan kisahku sendiri sebelum aku terlanjur jengah.
Pergi. Menamatkan kisahku sendiri sebelum aku terlanjur jengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar