CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 26 Februari 2013

Antologi Rasa -sweet as cotton candy-

"Aku ingin membekukan momen ini dan menyimpannya baik-baik dalam ingatanku"

Ada saat di masa lalu...
Yang terasa seperti kembang gula. Absurd. Manis. Lucu.
Yang jejaknya langsung lenyap begitu menyentuh lidah, tapi manisnya masih bisa disesap meski menit telah berlalu.

Ini semacam analogi.
Ada persamaan antara kembang gula dan momen yg ingin selalu kudekap dalam ingatanku.
Sama-sama manis.
Sama-sama menyisakan perasaan takjub sesaat setelah merasakannya.

Sudah lama sejak terakhir kali aku merasakan kembang gula, tapi manisnya masih teras di lidahku.
begitu juga dengan kenanganku. 
Sudah lama ia ditinggalkan waktu, tapi masih teringat jelas setiap momen-nya.

Kenangan yang lama berlalu.
Menyisakan rasa manis. Efek adiksi. Senyum yang mengembang.
Menyisipkan kata yang belum sempat terucap, menguap sebelum sampai pada bayangan itu.
Bayangan itu memiliki nama.
Terbentuk dari rasa ingin tahu, kagum, lalu...
Begitu aku menghadirkan sosoknya dalam otakku, tiba-tiba saja aku merasa seperti tersengat arus listrik bertegangan rendah. Geli. absurd. 
ya kan?

Kenangan yang rasanya seperti kembang gula ini, akan ku simpan. Selalu.
Karena tidak ada pembenaran yang tepat untuk menghapusnya dari kabinet ingatanku.



Senin, 25 Februari 2013

5 cm daaaan kataku..


   Setiap mimpi, keinginan, cita-cita, keyakinan atau harapan yang kamu punya, taruh itu disini, di depan kening kamu... jangan menempel. Biarkan..
   Dia...
   Menggantung...
   Mengambang...
5 centimeter.. di depan kening kamu..
   Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu.
   Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan itu setiap hari, kamu lihat setiap hari dan percaya bahwa kamu bisa.
   Apapun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalau kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri..
   Biarkan keinginan kamu, 5 centimeter menggantung, mengambang di depan kening kamu. Dan... sehabis itu yang kamu perlu... Cuma..
   Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering mendongak ke atas. Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya. Serta mulut yang akan selalu berdoa. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja.
   Dan kamu akan selalu di kenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan Cuma seonggok daging yang punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. Tapi seorang yang percaya akan keajaiban mimpi, keajaiban cita-cita dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasikan dengan angka berapa pun.
  Belum pernah ada bukti-bukti nyata dalam angka dan kalkulasi yang bisa dipecahkan oleh ilmu pengetahuan tentang bagaimana keajaiban sebuah mimpi dan keyakinan bisa membuat begitu banyak perbedaan yang bisa mengubah kehidupan manusia. Belum pernah ada. Hanya mimpi dan keyakinan yang bisa membuat manusia berbeda dengan makhluk lain. Hanya mimpi dan keyakinan yang bisa membuat manusia sangat istimewa di hadapan sang pencipta. Dan, yang bisa dilakukan seorang makhluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya adalah mereka hanya  tinggal mempercayainya.
   Untuk mereka yang masih belum percaya—walaupun manusia tidak akan pernah bisa memutar kembali waktu untuk mengulang kembali semuanya dari awal—Tuhan telah memberikan kebebasan bahwa setiap manusia bisa memulai kembali semuanya dari sekarang, untuk membuat akhir yang baru, akhir yang lebih indah.
   Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya, karena kamu hanya harus mempercayainya.
Percaya pada... 5 centimeter di depan kening kamu.            
5 cm


Daaaan kataku...
   Cerita ini menimbulkan efek luar biasa hebat.
   Cerita ini sukses melemparkanku kembali ke dunia putih dan abu-abuku dulu..
  Ceita ini mengingatkanku kembali pada sahabat dan teman-temanku, membuatku rindu pada sosok mereka.
  Persahabatan yang ada di dalam cerita ini membuatku iri, membuatku ingin segera berlari dan mengumpulkan semua sahabat-sahabat yang ku punya, dan kemudian menunjukkan mereka semua pada dunia.
   Cerita ini membuatku takjub sekaligus prihatin, karena kita berdiri, hidup dan makan di tanah indonesia, tapi malah malu dan mencaci negeri ini.
   Cerita ini membuatku sadar, bahwa semua kebusukan dan kekotoran yang ada di negeri ini juga terdapat di negeri lain, tapi keindahan alam Indonesia belum tentu ada di negeri lain.
   Cerita ini membuatku mengerti, didalam negeri ini tidak hanya berisi kolusi, korupsi nepotisme dan semua elemen brengsek lainnya, negeri ini indah, tidak hanya indah tapi sangaat indah, sebuah negara dengan jenis keindahan alam yang bahkan tak terkatakan.
   Cerita ini membuatku  merasa bangga dengan rakyat indonesia. Rakyat indonesia masih merasa satu. Tanah air ini masih ada.
   Cerita ini membuatku percaya pada mimpiku, membuatku merasa dekat dengan Tuhanku, membuatku lebih mencintai tanah air-ku, membuatku rindu pada sahabat-sahabatku.
    Dan cerita ini membuatku tidak sama lagi dengan aku yang sebelumnya..:)



Kamis, 07 Februari 2013

Yang saya sebut dengan 'RITUAL'



Sibuk!
Materi kuliah yang menuntut untuk segera di baca.
Tulisan ku.
Dahi yang berkerut..
Fall for you milik secondhand serenade yang mengalun dari speaker laptop.
Pikiran yang sesekali terbang entah kemana.
Detik yang terus melaju tak mau menunggu.
Bayangan.
Intuisi.
Suara jari yang beradu dengan keyboard  laptop.tik.tik.tik.tik.tik
Kantuk.
Lembaran kertas yang berserakan.
Kursor yang berkedip.menghipnosis. Hingga malam digusur pagi.




Rabu, 06 Februari 2013

Remember When


Setiap orang memiliki momen-momen remember when yang tidak terlupakan. Kenangan-kenangan yang akhirnya tersimpan rapi dalam kotak memori. Yang berputar secara otomatis layaknya kaset. Memaksa untuk diingat.
Setiap orang memiliki itu. Kenangan yang tiba-tiba saja teringat kembali saat hujan sedang turun, atau saat lagu yang mewakili momen itu terdengar oleh telinga. Memaksa kita mengingat setiap fragmen yang pernah terjadi berbulan-bulan atau bertahun-tahun lalu.. menciptakan senyum, sedih, rindu.
Hari ini tanpa sengaja aku menemukan kembali lembaran foto bersama teman-teman SMA-ku dulu. Tanpa harus mencoba, secara otomatis kilasan-kilasan memori itu berkelabat dalam kepalaku, berputar jelas, seperti kaset.
Senyum, putih abu-abu, tawa, teman-teman, tingkah konyol mereka, aku, ruang kelas, tanaman hijau di depan kelas, lapangan olahraga, guru, mushola, perpustakaan, sahabatku, bel  yang berdering, dan.. dia. Semua yang pernah terekam dalam ingatanku.
Lembaran Foto itu berhasil membawa pikiranku kembali pada hari-hari pahit manis itu, beberapa tahun silam. Ketika seragam putih abu-abu mendominasi. Hari-hari yang dimulai dengan kejamnya masa orientasi, lalu perkenalan, lalu persahabatan, lalu kenangan.



“...bahkan saat dunia berputar dan berubah, kenangan yang tercetak pada lembaran foto ini tidak pernah berubah. Photographs last for a lifetime.”