CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 18 November 2013

Hujan

Hujan menyenangkan,, selalu.
Petrichor, jejak basah di rumput, di jalanan..
Tapi jejak hujan di jalanan itu rawan, bisa buat kita terpeleset... ke masa lalu.. :)

Backsound: hujan - utopia.


Sabtu, 16 November 2013

tik.tik.tik.tik.tik.tik.tik.tik..



Delapan detik.
Perempuan itu tidak dapat menghentikan hitungan singkat dikepalanya. Sesaat sebelumnya, ia memergoki lelaki itu sedang menatap lurus kearahnya. Selama delapan detik, lelaki itu tidak mengalihkan pandangannya, bahkan ketika perempuan itu menoleh dan memergokinya berbuat begitu.
Saat lelaki itu merubah arah pandangnya, perempuan itu baru menyadari bahwa sedari tadi ia sedang menahan napas.
Tanpa sadar, tangannya terangkat untuk menyentuh dada.
Hatinya sedang berdentum tak keruan.
Entah riang, entah gelisah. Merasakan sesuatu.
Bukan, bukan rasa tak nyaman. Sebentuk rasa yang..aneh.


Rabu, 13 November 2013

Hujan dan Gitar



Tentang Perempuan yang selalu menyukai hujan. 

Dan lelaki yang sepertinya menyukai gitar. 

Suatu saat, perempuan itu melihatnya duduk ditempatnya sambil memangku gitar. Memejamkan mata dan bersenandung lirih. Tak jelas lagu apa yang sedang dimainkannya, tapi raut wajahnya jelas menampakkan kesukaanya. 
Ia membangun dunianya sendiri dan tenggelam bersama alunan nada yang dimainkannya. 
Berbagai ekspresi bermain bebas di wajahnya, dan kemudian.. tersenyum.

Perempuan itu tergugu, dipikirnya lelaki itu tak tahu bagaimana caranya tersenyum. Hingga saat ia melihat itu, ia memejamkan matanya, ikut mencuri dengar senandung lirih diiringi petikan gitar. Dengan senyum yang mengembang di bibirnya ia bergumam, “ah, senyumnya menular padaku”.


Senin, 11 November 2013

Mahasiswi Labil

Sedang tidur-tiduran di lantai sambil baca materi untuk mid lisan besok.. setelah se-per-sekian detik  membaca, saya mulai merasa jenuh.. Ini jelas bukan salahku.

Materinya yang terlalu membosankan dan Dosen mata kuliah ini malah lebih membosankan lagi.
Dipikirnya ujian lisan yang keseluruhan materinya harus dihapalkan beserta titik dan koma-nya masih keren apa di jaman android begini?!

hhh.. saya bahkan jadi terlalu malas untuk mengeluh.
Dan terlaaaaaaluuuuu bosan bahkan hanya untuk melihat sebentuk kertas berlembar-lembar yang tergeletak di atas kasur yg judulnya Sistem Informasi Kesehatan (SIK),, yang kenyataannya sama sekali tidak aSIK!!

Disaat seperti ini, deretan komik dan novel yang berjejer rapi di sudut kamar terlihat layaknya oase di padang tandus - menyegarkan, bersinar-sinar, menyesatkan.
Kenapa?
Karena detik berikutnya saya mulai berpikir kalau.. "sepertinya membaca 1 atau 2 komik saja tidak akan menimbulkan masalah". Saya Tersesat. Labil.  Muehehehe.. :D




Kamis, 07 November 2013

Finished My PINK Story

Saya tidak tahu persis kemana alur kisah ini. Yang kutahu, kisah ini tersendat, kisah ini semakin berat membebani lidah dan hati ku seperti mau mati pengap. 
Dan jadilah ia "ku paksa" menemui akhir-nya.  Berhenti sampai di sini.

"Lalu, idiot mana yang menulis 'love shall set you free'? Tadinya, saya pikir, cinta seharusnya menjadi tiket menuju kebebasan. Agaknya konsep itu terlalu utopis, ya.."
 
Saya tahu tidak semua kisah seperti ini akan berakhir happy ending. Dan kenyataan bahwa kisah-ku menjadi salah satu diantaranya, adalah sesuatu yang tidak pernah saya prediksikan.

Dan apa yang bisa ku lakukan?
Pergi. Menamatkan kisahku sendiri sebelum aku terlanjur jengah.




Selasa, 05 November 2013

Cacing dan Katak.

Sedang menonton TV yg menayangkan film animasi shark tale. Di adegan awal ada seekor cacing yg sedang dijadikan umpan untuk memancing ikan di laut dan kemudian di tolong oleh hiu yang baik hati.
Bagi orang lain mungkin adegan itu hanyalah adegan yg dianggap mampu mengundang tawa. Selain itu? Tidak berarti apa-apa.
Tapi lain halnya denganku, tiba-tiba saja seberkas kenangan lama membuas dalam ingatanku.
Tentang 'ia' yang pernah lari terbirit-birit pada saat pelajaran berkebun di sekolah dulu, saking geli-nya pada cacing. Meloncat panik naik ke kursi hanya karena ada seekor katak yang mungkin saja sedang tersesat di sekitar kakinya.
Tidak tahu apa yang membuat 'ia' sebegitu geli-nya pada hewan-hewan lucu itu.. :)

Saya tidak tahu apa yang mendorong saya untuk menulis hal-hal nostalgis seperti ini.
Hal seperti ini sejujurnya hanya membuat saya tidak mampu untuk 'move on' seperti yang selalu saya rapalkan dalam hati layaknya mantra.
Menyedihkan memang, saat saya berusaha mati-matian untuk melepaskan diri dari bayangan tentangnya,  tayangan sederhana seperti cacing yang sedang menggelantung di kail seperti yang saya tonton tadi malah dengan mudah meruntuhkan segala keteguhanku.. miris.

Saya hanya sedang... RINDU.
Dan sesekali menulis hal nostalgis seperti ini, barangkali masih bisa di toleransi.
Hanya sesekali.. saya janji. :)