CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 30 Januari 2014

Rainy Days..

Hujan. 
Dingin.
Rinai hujan. 
Gerimis. 
Bunyi tik-tik konstan yang terdengar dari atap rumah. 
Butir air yang menempel dikaca, yang mengaburkan pandangan, yang memperjelas kenangan. 




Saya tau Hujan berkorelasi erat dengan kenangan.
Dan saat ini, elemen-elemen dari hujan memaksa saya untuk mengenang.
Tentang ...
Dia, dia, dia, yang tidak akan membiarkanku melakukan hal-hal bodoh... sendirian. Sahabatku  =D
Mereka, yang akan selalu menjadi tempatku untuk pulang. Keluargaku :)
Dia. Satu orang yang namanya masih tersimpan rapi di lembar-lembar tulisan beraroma melankolis nan romantis dibalik laci meja belajarku. Satu orang yang tanpa berusaha keras mampu menciptakan endorphin di otak-ku. Yang dengan lancang membuatku tertawa, tersipu, tersenyum, terlihat seperti orang aneh.
yang selalu mengingatkanku pada laut..

hmmmph.. Apapun yang saya katakan saat ini, apapun yang saya lakukan sekarang sebenarnya hanya untuk menegaskan satu hal. saya.. RINDU! :')



Jumat, 24 Januari 2014

SEMBUNYI

Saat ini saya butuh sesuatu yang bisa memekakkan telinga, seperti back where i belong-nya sum41 atau sejenisnya. Dengan harapan teriakan dan dentuman musik yang keras bisa memudarkan rasa sesak yang mencekik karena merasa kacau. 
Saya benar-benar ingin sembunyi dibalik musik cadas.
Orang-orang ini seharusnya mengerti bahwa mereka bukan satu-satunya yang punya masalah disini. 
Dunia memang sudah seharusnya dipenuhi oleh masalah. ya kan?
Seharusnya mereka bisa lebih dewasa untuk menyikapi masalahnya tanpa harus membuat orang lain merasa... buruk. 

Dan kedatangan orang sok tahu lainnya yang dengan sengaja menerobos-- menyeruduk pagar pembatas yang dibangun untuk melindungi privasi malah menambah rumit keadaan. Padahal ada batasan yang jelas antara orang yang peduli dengan orang yang suka mencampuri urusan orang lain. Dan kenapa masih ada saja orang-orang yang tidak mampu memposisikan dirinya sendiri?? untuk sesuatu yang mempunyai batasan yang SANGAT jelas saja dia masih tidak paham. Entah apa yang sedang ingin ia buktikan disini. Membuktikan kalo dia super hero? pahlawan kesiangan? super peduli? super perhatian? supermie? ato super duper menyebalkan?? seharusnya dia..
Seharusnya.. Seharusnya.. hhh.
Sebaiknya saya berhenti untuk membicarakan sesuatu yang 'seharusnya' dilakukan dan yang tidak 'seharusnya' dilakukan sebelum saya kehilangan kemampuanku untuk memaknai arti kata 'seharusnya'.
Sebenarnya bukan ini intinya, bukan ini yang ingin saya sampaikan lewat kata-kata yang kusut ini. 
Intinya adalah, saat ini saya sedang kecewa, jengkel, galau, merasa diabaikan sekaligus takjub dengan cara kerja musik cadas yang dapat membuat perasaanku menjadi lebih baik.
Inti dari intinya lagi, mungkin disini saya yang sedang sensi atau saya yang kurang peka untuk menyadari kesalahan. 
Tidak mengerti. Tidak ada pencerahan. Gelap. Zzz.


Senin, 06 Januari 2014

Dear you..

Saya tidak mengerti bahasa isyarat,
Saya juga sudah terlalu jenuh untuk menebak..
Jadi tolong, bicaralah dengan jelas. iya ataupun tidak.
Katakan dengan lantang.
Supaya saya bisa mengerti...
Supaya saya bisa mengakhiri ini dengan segera.
Saya tidak suka menjadi melankolis. Saya bukanlah orang yang seperti ini.
jadi tolong bicaralah yang jelas, jangan buat saya jadi orang yang jahat dan kemudian malah berbalik untuk membencimu.