CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 31 Januari 2015

Entahlah

Malam minggu lagi..
Ini malam minggu kesekian yang saya lewatkan sendirian.
Tapi malam yang ini berbeda, ada seorang teman yang mengajukan diri untuk menemaniku di malam-malam minggu-ku berikutnya.
Meminta saya untuk menjadi lebih dari sekedar teman biasa.

Kata-kata yang diucapkannya seharusnya bisa menciptakan magis,

Pernyataannya seharusnya bisa membentuk senyum lebar, wajah sumringah atau apapun itu yang mengindikasikan rasa bahagia.
Persis seperti cerita-cerita yang kudengar dari teman-temanku ketika mereka merasa menemukan Mr. Right-nya.

Tapi anehnya saya tidak merasakan apapun.
Yang ada hanya senyum gugup dan perasaan tak enak hati karena di tengah pernyataannya, yang saya lakukan adalah memikirkan beberapa alasan untuk menolak tanpa membuatnya merasa terabaikan.

Saya gagal paham dengan permintaan sederhananya. 

Atau sebenarnya memang menolak untuk paham.
Itu, dan satu orang lain yang mungkin masih menjadi alasan mengapa satu orang teman dan beberapa lainnya selalu mendapatkan jawaban 'tidak' yang sama dariku.

Orang lain yang saya maksud adalah dia yang selalu menjadi utara-ku.
Yang selalu berdiri jauh di depan jalanku seperti sebuah visi dan ku ikuti dalam diam dari belakang.
Orang lain itu, selalu menimbulkan getar samar bahkan tanpa mencoba.
Selalu ada senyum, mimpi di malam hari dan lamunan yang ku luangkan untuknya.

Rasanya berbeda. Sangat.

Dan entah sampai kapan, kata 'tidak' bisa selalu ku andalkan.
Karena sayangnya, teman yang satu ini adalah orang yang gigih.
Dia tidak akan menyerah dengan mudah.
Bagaimana tidak?
Ia berseru dengan lantang bahwa ia akan terus mencoba hingga saya mengatakan 'Ya'.

Kata mereka, akan lebih mudah bagi wanita  untuk dicintai daripada mencintai.

Entah itu benar atau tidak,
Yang jelas, ada rasa takut yang perlahan merayap.
Takut akan terbelah,
Takut akan berbalik dari arah yang selama ini menjadi tujuanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar